Selamat malam wahai engkau yang tak pernah luput dari ingatanku... Baik-baikkah kau di sana? pesanku jadi pesan tak terbalas. Pesanku pasti sedih tak terbaca di inboxmu.. Mungkin terbaca, dia hanya menjadi terabaikan.
Sayang, malam ini aku membaca banyak sekali kisah bahagia dari teman-temanku tentang mereka yang telah diberi anugerah pekerjaan baru. Aku pun bertanya pada diriku, pada Tuhan ku, kenapa engkau belum juga diberi rezeki dari Tuhan?
Tapi, tenang saja sayang, saya akan membatumu.. Apapun yang kau butuhkan akan aku bantu..
Tahukah kau sayang, kadang aku berfikir jika akulah penghalang rejekimu.. Sejak bersamamu aku sepertinya membuat kondisimu semakin sulit.. Sayang, akan kah mimpi kita untuk bersama berjalan lancar? Aku berfikir seolah Tuhan tak merestui kita.. (Maaf Tuhan jika aku berprasangka buruk pada MU.. Entah ini karena aku sudah putus asa atau bagaimana, aku tak tahu TUhan, semua kuserahkan pada Engkau Sang Pemilik Segalanya)...
Sayang, Tak sedetik pun luput dari mengingatmu, dan pada setiap ingatan itu aku selipkan doa untukmu, agar secepatnya mendapat pekerjaan yg lebih baik dari yang dulu... Sayang, sesungguhnya bukan karena jarak aku tak merelakanmu kembali ke sana, tapi karena aku harus tau bahwa kau bekerja 18 jam nonstop selama 6 hari.. Tidak sayang, itu tidak adil untukmu.. Saya yakin akan ada yang lebih baik untukmu.. Tuhan, ada kan yang lebih baik untuknya?
Semuanya bukan untukku sayang, bukan.. tapi untuk mu, keluargamu kelak, adik mu, orang tuamu.. Aku takut kau sakit sayang, takut kau semakin kurus tak terurus.. Meskipun penghasilanmu di sana mungkin lebih besar, tapi tidak semuanya bisa dibeli dengan uang kan sayang?
Sayang, Aku yakin TUhan punya jalan yg lebih baik..
Tuhan, rahasia apa yang Engkau simpan buat dia? buat kami? semoga semuanya yang terbaik.. Aku siap jadi perpanjangan Tangan MU Tuhan, aku siap untuk membantunya..karena itu, ku mohon, kuatkan aku TUhan, sabarkan aku...amiin...
Sayang, malam ini aku membaca banyak sekali kisah bahagia dari teman-temanku tentang mereka yang telah diberi anugerah pekerjaan baru. Aku pun bertanya pada diriku, pada Tuhan ku, kenapa engkau belum juga diberi rezeki dari Tuhan?
Tapi, tenang saja sayang, saya akan membatumu.. Apapun yang kau butuhkan akan aku bantu..
Tahukah kau sayang, kadang aku berfikir jika akulah penghalang rejekimu.. Sejak bersamamu aku sepertinya membuat kondisimu semakin sulit.. Sayang, akan kah mimpi kita untuk bersama berjalan lancar? Aku berfikir seolah Tuhan tak merestui kita.. (Maaf Tuhan jika aku berprasangka buruk pada MU.. Entah ini karena aku sudah putus asa atau bagaimana, aku tak tahu TUhan, semua kuserahkan pada Engkau Sang Pemilik Segalanya)...
Sayang, Tak sedetik pun luput dari mengingatmu, dan pada setiap ingatan itu aku selipkan doa untukmu, agar secepatnya mendapat pekerjaan yg lebih baik dari yang dulu... Sayang, sesungguhnya bukan karena jarak aku tak merelakanmu kembali ke sana, tapi karena aku harus tau bahwa kau bekerja 18 jam nonstop selama 6 hari.. Tidak sayang, itu tidak adil untukmu.. Saya yakin akan ada yang lebih baik untukmu.. Tuhan, ada kan yang lebih baik untuknya?
Semuanya bukan untukku sayang, bukan.. tapi untuk mu, keluargamu kelak, adik mu, orang tuamu.. Aku takut kau sakit sayang, takut kau semakin kurus tak terurus.. Meskipun penghasilanmu di sana mungkin lebih besar, tapi tidak semuanya bisa dibeli dengan uang kan sayang?
Sayang, Aku yakin TUhan punya jalan yg lebih baik..
Tuhan, rahasia apa yang Engkau simpan buat dia? buat kami? semoga semuanya yang terbaik.. Aku siap jadi perpanjangan Tangan MU Tuhan, aku siap untuk membantunya..karena itu, ku mohon, kuatkan aku TUhan, sabarkan aku...amiin...