Unsaid II

Selamat malam wahai engkau yang tak pernah luput dari ingatanku... Baik-baikkah kau di sana? pesanku jadi pesan tak terbalas. Pesanku pasti sedih tak terbaca di inboxmu.. Mungkin terbaca, dia hanya menjadi terabaikan.

Sayang, malam ini aku membaca banyak sekali kisah bahagia dari teman-temanku tentang mereka yang telah diberi anugerah pekerjaan baru. Aku pun bertanya pada diriku, pada Tuhan ku, kenapa engkau belum juga diberi rezeki dari Tuhan?
Tapi, tenang saja sayang, saya akan membatumu.. Apapun yang kau butuhkan akan aku bantu..

Tahukah kau sayang, kadang aku berfikir jika akulah penghalang rejekimu.. Sejak bersamamu aku sepertinya membuat kondisimu semakin sulit.. Sayang, akan kah mimpi kita untuk bersama berjalan lancar? Aku berfikir seolah Tuhan tak merestui kita.. (Maaf Tuhan jika aku berprasangka buruk pada MU.. Entah ini karena aku sudah putus asa atau bagaimana, aku tak tahu TUhan, semua kuserahkan pada Engkau Sang Pemilik Segalanya)...

Sayang, Tak sedetik pun luput dari mengingatmu, dan pada setiap ingatan itu aku selipkan doa untukmu, agar secepatnya mendapat pekerjaan yg lebih baik dari yang dulu... Sayang, sesungguhnya bukan karena jarak aku tak merelakanmu kembali ke sana, tapi karena aku harus tau bahwa kau bekerja 18 jam nonstop selama 6 hari.. Tidak sayang, itu tidak adil untukmu.. Saya yakin akan ada yang lebih baik untukmu.. Tuhan, ada kan yang lebih baik untuknya?

Semuanya bukan untukku sayang, bukan.. tapi untuk mu, keluargamu kelak, adik mu, orang tuamu.. Aku takut kau sakit sayang, takut kau semakin kurus tak terurus.. Meskipun penghasilanmu di sana mungkin lebih besar, tapi tidak semuanya bisa dibeli dengan uang kan sayang?

Sayang, Aku yakin TUhan punya jalan yg lebih baik..
Tuhan, rahasia apa yang Engkau simpan buat dia? buat kami? semoga semuanya yang terbaik.. Aku siap jadi perpanjangan Tangan MU Tuhan, aku siap untuk membantunya..karena itu, ku mohon, kuatkan aku TUhan, sabarkan aku...amiin...

Unsaid

Ingin ku mulai dengan pernyataan mu kemarin yang terganggu dengan manja ku... Benarkah kau terganggu sayang? Sungguh aku sedikit terluka saat kau mengatakan itu.. Dan akhirnya segala runut tentang segala yang kulakukan untuk mu muncul di pikiran ku dan belum hilang hingga ini kutulis..
Sayang...ku coba kulawan perasaan itu, aku tidak begitu berhasil sepertinya, aku hanya bisa mengusirnya sejenak dan setelah itu pikiran itu datang lagi.. Sungguh bukan itu yang kuharapkan di 1 tahun kebersamaan kita.. Tak ku duga akhir dari hari membahagiakan kemarin itu harus dengan kalimat seperti itu... Akhirnya banyak spekulasi bermain di otakku.. Bagaimana kalau kita akhiri saja semuanya jika ternyata aku tak lagi bisa membuatmu senang dengan perilakuku? Tapi, kata-kata dari seseorang itu begitu melekat. Aku sudah terlanjur janji tak akan membuat lubang yang sama di hatimu. Kau, terlalu indah untuk dilukai! Mungkin akan terdengar seperti gombalan murahan, tapi jujur itu yang ku tahu, kau begitu indah untukku. Yang membuatku bertahan bukanlah janji itu.. Tapi, semuanya karena aku menyayangimu. Jika kau tanya kenapa, aku tak akan pernah memberikan mu alasan.. Sebab aku mencintaimu tanpa alasan, dan tidak semua hal butuh alasan kan?
Sayang, aku rindu mengobrol dengan mu... rindu tawa renyahmu, rindu sindiran-sindiranmu..

Sayang, jika aku terlalu manja, lalu apa yang harus ku lakukan di saat berada di sampingmu?

*refleksi setahun bersama Pagii ku...

Perjalanan Ke-4

Perjalanan ke-4..
Kali ini dengan suasana yang sedikit berbeda..
Kali ini panas dan kali ini sungguh sempit!
Parahnya saya lupa bawa headset dan lupa memasukkan buku bacaan ke dalam tas saya yang amazing tergolong ringan hari ini...
Saya terjepit di antara laki-laki 3 laki-laki besar dan jendela.. Selain itu, aku juga terjepit di antara terbatasnya uang dan banyak nya uang dari seorang ibu yang duduk di depan..

Perjalanan kali ini entah kenapa kuputuskan untuk menulis sesuatu di tengah-tengah sempitnya ruang gerak. Aku teringat blog ini yang pasti sudah dipenuhi jaring laba-laba di setiap sudutnya seandainya ini adalah rumah. Ah, maafkan aku.. suatu hari kau pasti bisa sesukses Sajak Pagi..hahhaha
(entah indikator sukses apa yang saya maksud untuk blog ku yang satu itu...Yang jelas dia lebih terurus dibanding blog yang ini)

Akhir-akhir ini kepalaku dipenuhi dengan berbagai kata-kata. Bercampur aduk menjadi satu, sampai aku tak bisa lagi memisah-misahkan topik mereka satu-persatu. Hari ini saya coba untuk memisahkan sehelai topik, perjalanan ini mungkin bisa jadi topik.

Tapi tidak berlangsung lama ternyata,,hahha
saya begitu cepat tertidur saat menulis.. Kurang latihan dan angin begitu mendukung membelai-belai.. Yang jelas yah,, saya sudah mncoba untuk menuliskan sesuatu..