Ojek Payung

Hujan kali ini sangat cantik. begitu bening air itu turun dipenuhi berkah pastinya. Melarutkan setiap asa dalam satu rasa, sejuk. Walau ada yang berkata dingin, tetap saja sejuk untuk ku di sini. 
Aku berjalan menyusuri koridor sambil memegang sebuah payung berwarna merah bunga-bunga, di samping kananku, seorang teman yang minta di antar ke dalam mobilnya yang terparkir tak jauh dari hadapan kami. Ada sebuah misi sejak aku melihat hujan kali ini, "aku harus berfoto di bawah hujan ini!!"

Aku mulai berjalan mengantar teman yang tadi. Ups! aku ternyata telah melangkahi otoritas seseorang dengan memegang payung ini! otoritas seseorang yang mengejar hidup dengan sebuah payung! maaf,, rasa bersalah mulai mengusik genggaman tanganku pada payung ini.. rasa tak enak mulai menggerogoti hati ini.. Aah,, maaf,,  aku tak tahu sama sekali bahwa kau tealh menunggu hujan ini datang.. Maaf,, aku tak tahu sama sekali jika kau ternyata telah berdiri di situ sejak tetesan pertama hujan kali ini.. Maaf,, bukannya tak mau memanfaatkan jasamu,, tapi kali ini kami punya payung sendiri.. Aaahh,, Maaf..

Kau menatapku yang telah mengambil lahan rezekimu.. dan aku, melihatmu dari sudut-sudut mataku.. Maaf.. Nafsu untuk berfotoku hilang seketika,, walau sempat satu kali jepretan disuguhkan oleh temanku..
Hmm,,Di Hujan yang indah di sore ini, aku mungkin telah melukiskan sedikit kecewa pada seorang "ojek payung",, bukan lagi sedikit sepertinya,, mungkin banyak bahkan.. Aahh,, Maaf..

Hujan, ruangan kaca, dan kesepian.



di luar hujan...
hujan membawaku melamun ke dalam rimba tempat kau selalu bersyukur..tempat di mana kau bilang bahwa rimba untukmu adalah tempat untuk mengejar hidup.. apakah hujan juga di sana? aku hanya bisa menerka-nerka di balik jendela kaca yang ada, sambil menikmati tetesan hujan yang begitu merayu untuk diperhatikan.

kita jauh, berada di jarak yang tak mungkin untuk aku pendekkan, juga berada di zona waktu yang tak mungkin aku satukan. aku hanya bisa mengintipmu di balik majunya teknologi, di tengah-tengah maraknya media-media pengumbar privasi. kau kusapa sebagai pagiku, sebab aku melihatmu pertama kali saat pagi menyapaku.. sejak saat itu aku tau jika pagi itu ternyata indah..

kau memperkenalkan padaku akan mentari yang terbit begitu indah di tengah rimbunnya pohon tempatmu berdiri, kau bercerita padaku tentang indahnya menatap senja keemasan di bawah ranting-ranting pohon yang menyambut bagai tangan-tangan malaikat mengambang di udara. Dan tak lupa kau curhat tentang malammu yang selalu indah ditemani bintang-bintang dan suara penghuni-penghuni malam yang tak lagi membuat malam sunyi. Kau begitu hebat karena kau bisa memiliki malam, kau bisa berkompromi dengannya..

selalu kau cumbui malam mu dengan sebatang rokok dan segelas kopi yang akan membuatmu bertahan sampai kau bisa menyambut pagi.. kau hebat! penganut poligami yang jago! setelah semalaman kau bersama malam, kau juga tak pernah lupa untuk menjenguk pagimu, kau tak pernah lupa memujinya juga.. kau sungguh adil..sedang aku,, aku tak lagi bisa berbuat adil.. sebab aku sungguh telah memihak pada pagi sekarang..

Aku terpenjara dalam sepinya ruang kaca saat aku coba untuk bercerita tentang mu.. sepi ditinggal setiap orang yang sibuk mengejar hidupnya dan sedih ditinggal orang yang tengah sibuk beramal. dan aku, seharian akan terus menatap layar ini, yang mutlak akan menambah tingkat minus mataku..
Di ruang kaca ini aku bisa melihat berbagai aktivitas orang di sekelilingku, tapi hampir seragam semuanya, orang-orang di sini hanya duduk menatap layar kotak yang menyala dan berwarna-warni. tidak jauh berbeda sepertiku...

tidak menarik, lebih menarik untuk mengkhayalkan sedang apa kau sekarang dalam rimba kesanyanganmu? apakah kini kau tengah tertidur di bawah belaian dedaunan dan semilir angin? atau kau tengah bercengkrama dengan pohon-pohon yang setegas dirimu? eh, tiba-tiba ada satu pertanyaan yang terlintas dalam kepalaku : "kapan kau pulang??" bisakah kita dipertemukan lagi dalam suasana yang lebih kekeluargaan seperti katamu dulu, saat aku mencueki mu akibat mata ku sedang angkuh dan tak mengenalimu?
"kapan kau pulang?"
menjadi pertanyaan besar bagiku dan bagi seseorang yang juga mungkin menunggumu..

aku bercerita tentang kau dan semua tentang mu ini bukan karena harapanku akan kau yang semakin besar, aku hanya ingin,, hanya sekedar ingin.. dan jika kau tak ingin akan adaku,, itupun tak apa-apa buatku.. sebab aku hanya ingin bercerita..
saat kau pulang nanti dan menemukan tulisan ini, mungkin kau akan tersenyum-senyum atau bahkan tertawa sangat besar. sebab ternyata ada orang yang pernah menulis ini dan menjadi pengecut sebab dia hanya bisa menuliskan cerita tentangmu dari balik sebuah ruangan kaca dan saat dia tengah dilanda kesepian.

hahaha,, akupun lagi-lagi ingin tertawa melihat tulisan ini.. (akhir-akhir ini aku memang sangat sering tertawa sendiri ketika melihat barisan anak-anak kataku yang mencoba tampil di hadapan publik dengan segala amburadulnya.

Hujan, Ruangan Kaca, dan Kesepian ini membawaku pada keadaan di mana aku sangat ingin bercerita tentang kau,, tentang pagi ku.. yah, inilah hasil kolaborasi antara cuaca hujan, kurungan ruangan kaca, dan jebakan kesepian...

Bersabar untuk Cinta



aku jatuh cinta pada pagi! itu yang harus kutegaskan!

lalu kenapa malam datang lagi untuk mengingatkan ku pada posisiku dulu??
dulu aku memang adalah bintang bagi langit..
tapi semua sudah berubah..aku tak mampu berpegang pada langit yang begitu perkasa..

Langit kini sudah punya awan yang dia cintai,
lalu kenapa aku harus diikutkan lagi dalam cerita hidupnya??
aku memang tak punya siapa-siapa sekarang!
aku tak mampu menggenggam air yang sempat menyejukkkan ku,, aku pun tak mampu merayu pagi yang kini tengah coba untuk kucintai!

apa makna semua ini? ingin membuatku iri???
sudahlah,, aku menyerah pada keadaan ini.. aku mungkin sudah sampai pada puncak kesabaranku.. kalian mungkin bisa melihat aku hanya tersenyum ketika kalian berbisik dan bersenang-senang di atas masa laluku bersama langit... tapi taukah kau di dalam hatiku seperti apa??

aku tidak akan bisa memarahi kalian... tidak akan bisa! aku pun tidak mau marah pada kalian,, sebab aku hanya akan membuang waktu dan tenagaku untuk mengerutkan alisku dan untuk membesarkan suaraku.. tidak,, aku tidak mau melakukan itu!!
aku masih menaruh jutaan hormat pada kalian semua.. jutaan rasa hormat.. jadi kumohon hormati rasa ku kini...

seorang teman berkata : "semuanya biasa-biasa saja saat kau datang kembali di hadapanku,, itu karena kau terlalu lama mendiamkanku"
ingin aku berkata seperti itu tapi aku terlalu baik.. aku tak mampu membuat rasa benci ku mengalahkan rasa cintaku!!

saat langit hitam mencoba mengingatkan ku tentang masa laluku,,
jujur,, semuanya biasa saja..
lain cerita saat malam mengungkapkan segala masa lalu itu dihadapan sang pagi...
belum sempat aku mengutarakan rasaku pda pagi,, aku harus mundur lagi karena masa lalu..
aku lelah,, aku terpenjara!!

sementara itu,, pagi ternyata harus memilih secepat mungkin..
namun,, aku sama sekali tak ada dalam daftar pilihannya..
hah... aku harus bersabar lagi rupanya..
bersabar sampai batas waktu yang aku sendiri tidak tau kapan..

LIFT (penjaga Lift)



Entah sudah berapa lama oang itu bekerja di dalam sebuah kotak yang kerjanya hanya naik turun.. dan entah sudah berapa lama aku melihat orang yang kerjaannya seperti itu, tapi baru hari ini aku mendapat inspirasi darinya. dan entah sudah berapa lama saya menderita fobia akan kotak itu, terutama rasa pusing yang akan tiba-tiba mendera, tapi baru hari ini aku menikmati keberadaanku di dalam sana...Lift pada awalnya adalah derek dengan menggunakan tali. kemudian mulai dikembangkan,, mungkin karena takut talinya putus atau gimana, akhirnya lahirlah yang namanya lift listrik pada tahun 1880.


Lift.. siapa yang tak tau lift?? sebuah kotak yang terbuat dari besi dan kerjanya hanya sekedar naik dan turun. Lift adalah alat berpindah dari tingkatan lantai yang satu ke tingkatan lantai yang lainnya.. atau dengan kata lain lift adalah alat transportasi vertikal pada gedung-gedung berlantai banyak.

masih ingat pertama kali saya naik lift.. ingin rasanya melompat keluar dan segera memuntahkan seluruh isi perutku!
hah! kampungan sekali saya! haha
cerita ini bermula ketika inspirasi datang menghampiri saya di dalam sebuah lift pada salah satu pusat perbelanjaan di Makassar..

pintu lift itu terbuka, dari dalamnya berhamburan orang-orang yang ingin segera menginjakkan kakinya di Lantai 1 di mana saya tengah berada. di antara kerumunan orang yang banyak itu, tampak seorang laki-laki muda dengan "batiknya" berdiri di sudut kiri depan lift itu. tidak usah mempertanyakan dia itu siapa, dari tempat berdirinya sudah ketahuan kalau dia adalah "supir" dari lift ini.

yah, dia adalah orang yang kerjaannya hanya duduk di dalam kotak besi itu dan hanya naik turun.. sebenarnya, kalau gak mau dipikir, buat apa ada orang seperti dia? toh orang juga bisa memencet sendiri tombol lantai yang ingin mereka tuju. tapi coba kita pikir baik-baik, itu adalah sebuah kerjaan yang mungkin menghidupi banyak orang.
bisa saja supir lift itu punya banyak anak yang dia hidupi dari pekerjaannya yang seperti itu..
wallahu 'alam..

hmm,, ada begitu banyak pekerjaan halal di dunia ini yang kadang tidak terlalu kita pikirkan, tapi sebenarnya berarti banyak bagi orang banyak pula..
siapa yang mau memikirkan seorang penjaga lift? atau seorang petugas tempat penitipan barang? sangat jarang pastinya,, dan ternyata orang-orang tersebut berjasa bagi kita.

banyak hal-hal kecil di dunia yang mungkin buat kita tidak berarti tapi ternyata di baliknya itu sangat berarti bagi banyak orang di sekitar kita. entah apa maksud dari tulisan ini, hanya mau introspeksi diri mungkin, karena saya terlalu sering mengabaikan hal-hal kecil dalam hidup ini, apalagi seorang penjaga lift..

terima kasih untuk seorang penjaga lift yang sudah sudi mengantar banyak orang tur ke setiap lantai setiap harinya..

Takut



Kali ini, setelah sekian lama tidak posting, saya takut blog ini akan kesepian… jadi kali ini saya mencoba memposting lagi sebuah tulisan… awalnya sih saya agak takut untuk memposting tulisan ini…takut tidak sesuai. Dan takut pesan yang saya mau sampaikan tidak berhasil tersampaikan dengan baik…
Tapi, saya mencoba untuk melawan rasa takut itu… jangan sampai saya terpenjara dalam rasa takutku sendiri. Kita kan tidak akan tahu bahwa sebuah mangga itu manis atau tidak kalau kita belum mencoba mangga itu dulu…
Ngomomg-ngomong soal takut,,,kata yang akan saya coba untuk ceritakan adalah kata “Takut”
Hhmmm…Takut….
Sebentuk ekspresi yang menyatakan rasa kekhawatiran,
Terkadang juga rasa tidak berani untuk melakukan sesuatu.
Rasa takut biasanya muncul karena tidak berani untuk menerima resiko atas sesuatu.
Dan rasa takut juga biasanya muncul di awal atau sebelum kita melakukan sesuatu itu.
Rasa takut, rasa sugesti yang menganggap diri sangat rendah atau tidak mampu untuk menghadapi sesuatu yang lebih besar.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia:
1. merasa gentar (ngeri) menghadapi sesuatu yg dianggap akan mendatangkan bencana: misalnya, rumah ini tidak berhantu, kau tidak perlu takut.
2. takwa; segan dan hormat;misalnya, kita harus takut pada Tuhan;
3. tidak berani (berbuat, menempuh, menderita, dsb): misalnya, aku takut ketemu dosen itu, orangnya galak;
4. gelisah; khawatir (kalau …): misalnya, digenggam takut mati, dilepaskan takut terbang.

Nah…berdasarkan KBBI di atas, bisa dilihat dengan jelas arti dari takut itu sebenarnya berawal dari apa…
Ya, rasa takut lahir dari kondisi kehilangan keberanian!
Semuanya berbicara tentang ketidakberanian melakukan, menghadapi sesuatu…
Saya termasuk orang yang penakut dalam beberapa hal tertentu… misalnya, takut mati (dosanya masih banyak banget…hehehe…) , takut salah, takut kehilangan orang yang disayang, dan… takut lain-lain deh…
Takut itu wajar, itu menandakan bahwa kita bukanlah makhluk yang sangat sempurna. Takut mengingatkan kita bahwa kita punya kekurangan. Sebuah ketakutan lahir dari ketidakberanian dan ketidakberanian lahir dari ketidaksempurnaan. karena itu, kita harus sadar bahwa ada Yang Maha Sempurna tempat di mana kita harus berlindung dan meminta petunjukNya.
Sepakat tidak??
Jika kita sempurna, jika kita memiliki segalanya, misalnya kita kaya, kita sehat, umur kita dijamin panjang, apalagi coba yang akan kita takutkan??tidak ada lagi kan??? Yah itu berlaku mungkin bagii orang-orang yang terlena akan kekuasaan dan punya harta banyak, sehingga merasa mapan dan tidak lagi punya rasa takut pada Tuhan sekalipun, jadi untuk melakukan kejahatan sekalipun mereka nyaman-nyaman saja…
Namun bagi manusia awam seperti saya (dan banyak orang awam lainnya) yang masih punya kekurangan, takut itu wajar, apalagi takut pada Tuhan. Tapi terkadang ada hal-hal yang sebenarnya tidak perlu ditakuti dan tidak mendasar untuk ditakuti. Tapi, ya tidak bisa dinafikan bahwa orang itu punya karakter yang berbeda-beda. Tapi, saya Cuma mau bilang ada satu hal yang tidak boleh ditakuti bagi siapa saja, yaitu jangan pernah takut untuk melakukan atau menyuarakan sesuatu yang menurut akal dan hati nurani Anda benar!!!
Ya,,,walaupun ada yang bilang kalau benar itu relatif, tapi ada pula hal-hal yang secara benar absolut… misalnya, percaya Tuhan itu ada, itu benar… membela orang yang tertindas, itu benar, mematuhi etika umum yang berlaku di masyarakat, itu juga benar… saya pikir, untuk menilai sesuatu benar ataupun salah, kita semua sudah tahu dan kita semua punya akal dan hati nurani untuk menilai dan memperbandingkan mana perbuatan yang benar dan salah yang untuk itu berani kita lakukan.
Jangan takut untuk melakukan hal-hal yang benar, jangan takut untuk melakukan hal-hal yang berguna, jangan takut untuk menjadi orang yang berbeda tapi tetap dalam hal positif ya…

Untuk seseorang yang aku begitu takut
Untuk kehilangannya…itu semua
Karena aku yang tak akan bisa
Mencapai Kesempurnaan tanpamu…

Rimba Kalimat Tak Berpenghuni


Jam dinding berdetak-detak merayu setiap orang yang tak jua terlelap utnutk segera bertemu mimpi.. aku masih dihadapan layar 12' inci sedang mencoba membunuh segala budaya akan malam. aku menggulirkan setiap isi kepalaku pada sebuah kata-kata yang ingin coba kurangkai malam ini..

aku ingin coba berdamai dengan malam yang selalu kutolak.. masih dengan rasa cinta yang kusimpan untuk pagi, kucoba selingkuh dengan malam.. kucoba menguping setiap bisikan jangkrik yang bergosip, kucoba mencuri dengar pembicaraan nyamuk yang tengah terbang bercengkrama dengan gerombolannya.. dan kucoba memahami gerak bibir dari burung2 gagak yang membicarakan tentang takdir siapa kali ini..

Aku tak bisa terlelap malam ini..
entah memikirkan apa ataupun siapa, terlalu banyak asumsi yang bermain..
kucoba menguji Cinta akan kesabaranku menantinya.. di tengah-tengah indahnya setengah bulan yang menghias langit berawan... dan aku sedang bergurau lagi dengan khayalanku yang tak kunjung serius..

ingin rasanya tertawa besar melihat tulisan ini..
berlari dari ujung kanan ke ujung kiri, tanpa memberikan tongkat estafet sama sekali..tulisan ini begitu linglung di malam rabu yang berawan.. ada banyak cerita terparkir di halaman otakku, entah siapa yang akan kuberangkatkan lebih dulu menuju terminal cerita atau bandara puisi yang menjadi transportasi andalanku..

betul-betul linglung tulisan ini!
bisakah orang menangkap maksud dan tujuan ku? atau malah akan dapat cemoohan dan tawa sinis dari orang-orang jago! hahaha,, lagi-lagi ingin tertawa melihat tulisan ini.. sangat jauh menyimpang dari yang biasanya.. aku tak melalui jalan poros,, tapi mencoba menembus hutan pemikiranku yang layaknya sebuah labirin tanpa ujung.
ku masuki setiap lorong, ku intip setiap ruang, kalau-kalau ada yang bisa ku ajak bercerita atau kuceritakan sebuah cerita..

aku jadi sangat suka bercerita akhir-akhir ini. tentang apa saja, tapi kusangat ingin bercerita tentang dia.. dia yang belum ku kenal.. hah! mulai ngawur saya! sudah terlalu jauh masuk ke dalam hutan,, sampai aku tak tahu harus keluar lewat mana.. terlalu banyak pohon yang tampak sama, dan terlalu banyak jalan setapak yang tampak mirip..

belok kiri atau berbalik ke kanan? entah,, memang betul-betul sedang linglung aku di dalam hutan kata-kata ini.. berdiri di tengah rimba kalimat tak berpenghuni, di antara jejeran pepohonan tinggi menjulang berbuahkan huruf-huruf aku mencoba mencari pemandu jalan.. apakah ada di sana yang bisa memandu jalanku dengan benar??

Sebuah Pengakuan Dosaku Pada Dia


Kira-kira setahun yang lalu, kita duduk di tempat yang sama dengan hari ini, ditemani mimpi-mimpi kita untuk keluarga kita nanti. Kita sama-sama membawa membawa cita-cita dan mimpi-mimpi indah untuk semuanya. Kita diminta memaparkan segala janji-janji kita oleh mereka yang tidak lain adalah keluarga besar kita. Kita disumpah oleh mereka, katanya supaya kelak kita tak saling bertengkar dan berseteru. Kita sama-sama menerawang masa depan, berasumsi dan bermimpi, ribuan rencana indah lahir dari kepala kita, semua kita tumpahkan agar mereka yakin pada kita.

Aku berjanji akan terus bersamamu, terus berada di sampingmu, begitupun sebaliknya. Kita – walaupun dua—adalah satu saat itu. Tidak cukup di dalam ruangan kita dimintai janji, kita bahkan diarak ke hadapan orang banyak dan lagi-lagi kita ditanyai akan keseriusan kita untuk melangkah bersama. Kita tetap yakin akan mimpi-mimpi kita, kita tak peduli dengan orang-orang yang coba melemahkan kita.

Akhirnya saat itu tiba, mereka percaya pada semua janji-janji kita! Setelah sebuah pesta besar dilangsungkan bagi keluarga besar kita untuk meyakinkan mereka akan keteguhan kita. Mereka akhirnya percaya padamu! Mereka mengizinkan kita untuk mengurus keluarga impian kita. Kita akhirnya disumpah di depan seluruh keluarga. Tahukah kau? Hari itu aku begitu senang sekaligus takut! Aku senang mereka percaya pada kita, tapi aku juga takut kalau sampai kita tidak bisa membuktikan janji itu. Tapi kau begitu baik, mau menguatkanku dan membuat aku yakin lagi.

Kita memulai hari pertama kita dikeluarga ini dengan merencanakan banyak hal, merencanakan segala mimpi-mimpi kita. Kita berdiskusi sampai pagi, Ditemani secangkir the dan snack kita membangun banyak sekali harapan yang semua tentu saja buat keluarga kita. Kita lupa waktu, kita bahkan tidak peduli akan kokok ayam yang mengingatkan bahwa pagi sudah datang lagi.

Kita mulai melangkah untuk melaksanakan semua rencana-rencana kita. Mulai dari hal paling kecil sampai mimpi-mimpi besar kita. Aah,, rasanya waktu berlalu begitu cepat. Lambat laun aku mulai meragu akan mimpi-mimpi besar yang kita bangun kemarin. Aku pun terkadang pesimis, mulai suka terbawa emosi dan bahkan sempat lari dari rencana-rencana kita yang menjadi tanggung jawab ku. Tapi, aku harus mengakui bahwa kau memang sangat kuat! Kau hebat! Kau tetap berdiri tegak dan terus mencoba meyakinkanku saat ragu mulai datang menggodaku. Seiring berjalannya waktu, jalan yang kita lalui semakin sulit. Ada lubang di mana-mana, dan karena aku begitu lemah, aku akhirnya semakin sering terjatuh ke dalam lubang-lubang jalanan itu. Akupun mulai sering sakit-sakitan, entah akibat lelah atau mungkin karena aku memang lemah, sehingga aku tidak bisa lagi terlalu sering menemanimu begadang. Aku juga tak bisa lagi terlalu sering menemanimu berdiskusi sampai malam larut, dan bahkan kadang aku membiarkanmu berpikir sendiri tentang keberlanjutan mimpi-mimpi bagi keluarga kita.

Semakin lama, aku merasa semakin egois dalam menjalankan peranku di keluarga kita yang tengah coba kita perbaiki. Aku semakin sering marah padamu, tidak mempercayai kata-katamu, tidak mau lagi mendengarkan semua perintahmu. Aku selalu merajuk saat kau tak mau mengikuti keinginanku, aku selalu merasa paling benar soal keluarga kita ( walau memang terkadang aku benar kan? ^_^), dan kau, seperti biasa, tetap optimis dan berusaha meyakinkanku. Maaf, aku begitu sering membiarkan mu bekerja sendiri saat aku sedang ngambek. Maaf, aku sering merepotkanmu saat harus minta diantar kemana-mana saat malam telah larut—dini hari bahkan! Hmm,, kau mungkin sudah sangat jengkel atas tingkahku, tapi lagi-lagi aku harus mengakui bahwa kau memang sangat baik! Kau tak pernah sekalipun memarahiku atau membentakku, sementara aku, entah sudah berapa kali aku meneriakimu saat aku sedang marah. Walau akhirnya aku sendiri melihat hasilnya dan tersadarkan bahwa kau memang benar, pilihanmu tepat, dan aku akhirnya malu atas keras kepalaku dulu.

Namun, waktu sepertinya sudah tidak mau lagi memberiku kesempatan untuk memperbaiki semua salahku. Waktu akhirnya membawa kita pada kondisi di mana semuanya harus berakhir. Aku bukannya tidak mau lagi menemanimu, bukan pula karena aku membencimu. Tapi semua memang harus berakhir. Kadang kupikir memang lebih baik jika semuanya cepat berakhir, agar aku tak lagi bisa memarahimu sesuka hatiku, agar aku tak lagi leluasa merepotkanmu dengan segala keegoisanku atas nama tanggung jawabmu. Saatnya sudah tiba, saat di mana kita harus memilih jalan kita sendiri-sendiri. Tapi aku masih punya satu janji untukmu, kapan pun kau butuh aku untuk tetap menjaga hubungan baik keluarga kita, aku ada, aku akan membantumu! Sebab apapun yang terjadi di masa mendatang pada keluarga kita, itu semua mungkin adalah akibat dari segala yang kita pernah perbuat dulu. Aku Janji!!

Dan akhirnya, aku harus duduk lagi di sampingmu, di tempat yang sama di mana kita dulu berjanji. Tapi kali ini bukan untuk berjanji bersama lagi, melainkan sebaliknya, Kita di sini adalah untuk mempertanggungjawabkan segala janji kita waktu itu. Kita harus bisa meyakinkan keluarga kita agar mereka mau membiarkan kita lepas dari ikatan ini. Kita harus bertanggung jawab atas segala janji-janji kita yang tak bisa kita penuhi, sebab ternyata perjalanan keluarga kita tak semulus yang kita harapkan.

Aku berterima kasih pada Tuhan karena telah memberiku kesempatan untuk menemanimu berjalan. Walau singkat, tapi aku belajar banyak darimu, belajar banyak dari kekuatanmu. Ada sangat banyak maaf yang harus kusampaikan padamu, juga banyak terima kasih untuk semua yang kau ajarkan padaku.

“MAAF…”

“ TERIMA KASIH…”

Yah, akhirnya kita resmi lepas dari ikatan ini. Kita telah diceraikan dari sebuah ikatan. Bolehkah aku senang sekarang? Atau mungkin aku harus sedih? Sebab orang-orang masih menganggap kita telah mencorengkan raport merah dalam perjalanan keluarga kita. Aku harus merasakan keduanya tentu saja! Tapi, berjalan bersamamu tetaplah perjalanan yang indah yang pernah kualami. Serius!!

Rindu yang berat akan sering datang mengunjungi hatiku. Aku akan merindukan semua yang pernah kita lewati, saat tertawa bersama keluarga besar kita, saat aku menangis karena hal-hal tidak beralasan, saat aku ngambek karena menurutku kau sangat jahat, saat tengah malam kau rela mengantarku pulang ke rumah ayahku.. Yah, semua itu pasti akan minta untuk diingat oleh hatiku. Semoga begitupun kau.. ^_^.. Kita memang telah bercerai dari ikatan itu, tapi bukan berarti kita lepas dari tanggung jawab kita pada keluarga besar kita..

Sebuah Pengakuan Dosaku Pada Dia

Untuk seorang teman, sahabat, saudara, dan BOS!

terima kasih untuk semuanyaaa...

Kau Adalah Ego mu


ketika aku terjatuh dalam asumsi ku sendiri, di mana kau kala itu?? ketika aku akhirnya mengumpulkan kesimpulan sendri,, berdiri di bagian mana kau dari hatiku?? aku tau kau melihatku sedang berlari sendiri sana sini.. aku tau kau mengamatiku saat aku sedang linglung dan sedikit lagi pingsan.. tapi kenapa kau tak menghampiri?? saat aku kini memasang keputusan dalam kepalaku,, di mana lagi kau akan berdiam diri ???
sementara kau, kau pun merana tak tau arah.. menggelindingkan setiap gelisahmu di tanah-tanah hitam yang kau pijak.. apa tak juga kau mengajak akalmu untuk bernegosiasi?
kau hanya terus berjalan bersama egomu,, menyusuri jalan-jalan keangkuhan, menanam benih-benih kebencian akan aku, sehingga tumbuh menjalar parasit-parasit linglung di tembok hatimu..
aku begitu ingin berkata lelah akan penantian ini. mencoba berlari dari dunia di mana ada kau adalah pilihanku dulu.. tak bisakah sejenak mereka tak berbisik tentang kita??
kau sudah jauh di depan sana, meninggalkan ku dibelakangmu bermain-main dengan kerikil yang kau lemparkan satu-satu ke arahku..
pergi saja kau dengan segala angkuhmu.. bawa setiap amarahmu bersamamu,, ajak juga egomu untuk menggendongmu, sebab kau tak pernah bisa mandiri tanpanya..

asal kau tahu, akalmu mungkin merindukanmu menemuinya,,
rindu akan diskusi-diskusi rasional yang dulu pernah kalian lakukan..
ditemani segelas teh hangat dipagi hari memandangi berbagai isyarat alam yang tampak.

ah,, sudahlah.. sia-sia saja aku terus mengingatkan mu,, kau adalah egomu, bukan akalmu.
kau selalu bilang jika aku ini adalah hatiku,, lebih baik jika aku hatiku daripada aku adalah egoku!!

Rindu


Kali ini…kata yang akan saya ceritakan adalah RINDU

Terinspirasi dari salah seorang public figur yang bercerita tentang kerinduannya yang mendalam pada sang suami yang telah pergi mengahadap Tuhan…

Maaf di cerita ini mungkin akan sedikit sendu…berhubung terinspirasi dari cerita mengharukan dan sendu juga…berhubung juga ini adalah bulan desember, penghujung tahun, di mana beberapa hari lagi adalah Januari dan saya pun kini tengah diliputi rindu yang mendalam pada 2 orang yang sangat berharga dalam hidup saya…

Okey…terinspirasi dari salah seorang aktris senior, Widyawati, yang bercerita akan kondisinya pasca ditinggalkan oleh Sophan Sophian. Kangen katanya pada suami tercintanya itu.

Darimana rasa rindu itu muncul? Kenapa harus ada rasa rindu? Apasih arti dari kata rindu itu?

Rindu menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah sangat ingin dan berharap benar thd sesuatu; 2 memiliki keinginan yg kuat untuk bertemu

Sedangkan Kalau menururt saya pribadi, berdasarkan hasil pikiran sendiri, rindu itu hadir ketika kita mengalami kehilangan sesuatu atau tidak bertemu dengan sesuatu yang kita sayangi ataupun dekat dengan kita. Kenapa saya bilang begitu…karena apakah kita pernah merindukan sesuatu yang selalu ada bersama kita??? Ga kan??

Buat apa rindu pada sesuatu yang selalu dekat dengan kita??

Dalam bahasa inggris pun rindu adalah Miss yang juga bisa diartikan hilang,

Missing= kehilangan=merindukan.

Akhirnya Bisa terlihat bukan? kalau rindu itu hadir akibat adanya rasa kehilangan atau merasa jauh dari sesuatu yang penting bagi kita…

Itulah yang melanda ibu Widyawati ini, beliau merindukan Almarhum suaminya yang telah hilang atau telah jauh darinya…mereka tidak lagi bersama sekarang sehingga ada rasa kehilangan yang kemudian menimbulkan ingatan-ingatan akan waktu bersama mereka. Dari ingatan akan kenangan itu kemudian membuat ada rasa ingin mengulang kembali ataupun merasakan hal yang sama lagi. Jadi, Rindu untuk bersama lagi, lahir dari kondisi hilangnya kebersamaan.

Tidak berbeda jauh dengan kondisi yang saya alami sekarang… bulan Desember ini membuatku merasakan rindu yang sangat pada sosok seorang ibu. Terlebih pada hari ibu kemarin, hari di mana orang-orang bisa mengucapkan selamat hari ibu pada ibu mereka, sedangkan saya tak tahu mau mengucapkan kata itu pada siapa. Hhhhh…hanya bisa menghela nafas panjang saat melihat orang-orang mengucapkan ucapan selamat itu. Ya…saya kehilangan ibu saya sejak lebih kurang 3 tahun yang lalu. Beliau sakit cukup lama. Dan sekarang saya sangat merindukan adanya sosok seorang ibu lagi…

Rindu…terkadang saya bertanya, kenapa rasa rindu itu harus ada. kenapa kita harus merasakan rindu ketika jauh dari seseorang yang kita sayang? Tapi setelah dipikir-pikir…rindu itu perlu ada. Rindu tidak harus selalu membuat kita menjadi sedih, tapi bisa menjadi suatu motivasi atau dorongan untuk meraih sesuatu yang kita rindukan itu. Walau tidak semua yang kita rindukan itu bisa kita raih.

Rindu bisa menjadi sebuah alasan untuk tetap hidup.

Ada satu orang lagi sebenarnya yang sangat saya rindukan di Desember ini. Tapi maaf saya tidak bisa menyebutkan namanya. Dengan alasan yang sama, alasan kehilangan dan jauh lah yang menyebabkan rindu itu datang menghampiri.

Akhirnya rindu itu kujadikan sebagai sebuah motivasi utnuk tetap menunggu, untuk tetap hidup dan untuk tetap mencintai.

(maaf…jadi sangat melankolis…^_^)

Salah satu kontribusi rindu sebagai motivasi adalah ketika kita berbicara tentang hubungan kita dengan Tuhan. Dengan adanya rasa rindu pada Tuhan, kita akan termotivasi untuk selalu dekat, selalu beribadah kepada Tuhan, termotivasi untuk bertemu Tuhan…

Seandainya rasa rindu itu tak ada, tidak akan ada orang yang mau mengahadap Tuhan…

Itu mungkin salah satu alasan kenapa rasa rindu itu harus ada.

Ada banyak alasan kenapa harus ada rasa rindu.

Tapi ada banyak alasan juga kenapa saya tak bisa memaparkan semuanya satu-persatu.

Rindu…tidak ada seorangpun yang tak pernah merasakannya.

Bersyukurlah akan adanya kehilangan… sebab tanpa kehilangan seseorang tak akan tahu rasanya merindukan seseuatu/seseorang…dan tanpa rasa rindu kita tak akan tahu bagaimana rasanya memiliki. Sebab bukankah rasa kehilangan hanya akan ada jika kau pernah merasa memilkinya??(Letto-Memilki Kehilangan)

Dan terkadang, pentingnya seseorang baru akan kita sadari ketika kita telah kehilangannya dan ketika kita mulai merindukannya.


NB: Tahukah pembaca kalau arti kata Allah adalah “Yang dirindukan”?

berasal dari kata “walaha=merindukan” dan kata “Ilahi=Kerinduanku”.


Tidak mengenal Rindu, berarti tidak mengenal Tuhan. Merindulah…agar bisa dekat dengan Dia Yang Dirindukan…

Untuk Ibu : selamat hari ibu

Untuknya : i miss u much…

Would you miss me too??

Maybe not, right??

Maaf…



Lagi-lagi dalam tulisan ini saya coba bercerita tentang makna sebuah kata. Ya pasti akan banyak tulisan-tulisan seperti ini, soalnya tema blog ini adalah “Sebuah cerita tentang sebuah kata” . ada yang bilang agak-agak mirip dengan judul album Peterpan, “Sebuah nama, sebuah cerita”, tapi jujur ga ada maksud menyamakan sama sekali.

Kali ini ada sebuah kata yang coba saya angkat, sebuah kata yang huruf depannya M dan belakangnya F, empat kotak!

Hmmm…apa ya?? Sebuah kata ucapan…

Jawabannya…“MaaF!!!”

“Ya Betul!!!”

Hehehe…maaf…Garing…tapi serasa lagi ngisi TTS…

Tentu tidak asing dengan kata itu kan??

Ya…maaf

Sebuah kata yang buat sebagian orang, ketika mengucapkannya akan menurunkan derajat mereka. Katanya…

Hmm…kata maaf yang bagi sebagian orang sangat sulit diucapkan,tapi buat sebagian yang lain, kata maaf itu sangat mudah diucapkan.

Maaf…” sebuah kata yang simpel yang sering digunakan orang sebagai pernyataan rasa bersalah.

Buat ku…”maaf”… adalah obat untuk semua hal…

Ada yang bilang minta maaf itu susah… Tapi,,saya termasuk orang yang sangat suka minta maaf

Entah kenapa, ketika ada suatu masalah dan saya tidak minta maaf, saya akan merasa gelisah… Tapi ketika maaf itu sudah terucap, rasanya gelisah itu hilang begitu saja.

Minta maaf itu mungkin akan terasa susah jika memang niatnya tidak dari dalam hati… dan rasa gengsi, egoisme, serta perasaan lebih baik, menutupi semua niat untuk minta maaf itu.

Aku ingat pernah mendengar (ga tau dengar di mana, udah lupa tuh!! Hehe…) sebuah kalimat yang menyatakan, “minta maaf tidak akan pernah menurunkan derajat siapa pun”

Itu mungkin yang membuat saya termasuk orang yang tidak susah minta maaf.

Maaf”…rasanya kata itu akan sangat sering kita dengar ketika menjelang hari raya Idul Fitri, ratusan SMS atau pesan singkat menyerbu HP kita dan membuat inbox menjadi berat banget.

Tapi, apakah memang kata maaf itu adalah kata momentum atau kata yang hanya diucapkan ketika momen-momen tertentu??

Menurut pembaca?? Entahlah…tergantung persepsi orang…^_^

Yang penting buatku…minta maaf adalah obat hati…obat resah…obat takut…

Jangan pernah takut untuk minta maaf…yang harus ditakuti adalah ketika kita takut untuk minta maaf

Untuk tulisan ini saya juga minta maaf jika ternyata tulisan ini menyakiti seseorang…

Maaf…Maaf…Maaf…

Untuk seseorang yang mungkin

Sudah sangat bosan mendengar

Kata “Maaf” dariku…

Maaf…

[Ya...tuh kan...saya minta maaf lagi...:-( ]

Jatuh


Apa hal yang bisa kita coba ingat atau pikirkan tentang jatuh?
Sebuah kata biasa saja yang akan bermakna jelas ketika diikuti oleh sebuah kata keterangan lain.
Jatuh…menurut pemahamanku adalah sebuah kata yang bermakna berpindah dari suatu tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah, yang terjadi secara tidak sengaja atau akibat faktor eksternal diri kita.
Jatuh ada bermacam-macam jenis, tapi saya sedikit bingung untuk mengklasifikasikannya. Sebab-sebab jatuhpun ada bermacam-macam, tergantung jenis jatuhnya…
Memang sich kelihatannya agak ga’ penting untuk membahas sebuah kata “jatuh” dalam sebuah tulisan. Namun, who knows…suatu hari ada seseorang yang dapat tugas dari guru, dosen, kakek, nenek atau siapa sajalah, untuk mencari arti kata jatuh atau hal-hal yang berhubungan dengan itu…hehehe…who knows kan??
Saya hanya ingin sedikit membantu kalau-kalau beneran ada orang yang kaya gitu…(^-^)

Well…kita kembali ke soal jatuh tadi…
Jenis=jenis jatuh itu ada banyak, dan kalau semua mau disebutkan satu-persatu,,wah…bakalan semakin panjang dan makin ga pentinglah tulisan ini… Jadi, mungkin hanya akan saya bahas beberapa jenis saja…
Contoh-contoh jatuh yang lazim kita temukan misalnya : jatuh dari pohon, jatuh dari genting, jatuh dari sepeda, jatuh cinta, jatuh ke kali, dan “jatuh” karena ditinggal oleh seseorang yang kita sayang–dalam artian “down”.
Dalam beberapa contoh di atas…cukup jelas bukan kalau jatuh itu semuanya berasal dari tempat yang tinggi menuju tempat yang lebih rendah…(kalau ga setuju, tolong kritikan, bantahan, dan pembenarannya).
Nah…tapi, gimana dengan jatuh cinta? Bener ga sich asalnya dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah juga??
Kaya’nya buat yang satu ini, pasti ada berbagai persepsi dari para pecinta…dan kaya’nya bakalan butuh forum tersendiri untuk membahasnya,, tergantung pemikiran masing-masing deh…
Jatuh Cinta…Hmm…pernah dengar ga sebuah kalimat yang bunyinya kaya gini :
“Cinta itu datangnya dari mata trus turun ke hati…”
Kalau mau didasarkan pada kalimat itu…berarti…cinta memang datang dari tempat yang tinggi ketempat yang lebih rendah kan???bisa dibilang gitu kan??hehehe…maksa…
Lanjut…di antara semua jatuh yang sudah saya sebutkan…hampir semua sudah saya alami…Hmm…kecuali, jatuh dari pohon dan genting…(mudah-mudahan ga akan pernah kualami)
Dan di antara semuanya…yang paling sakit buatku adalah jatuh ketika ditinggalkan oleh orang yang kita sayang!!hiks…hiks… Lukanya paling susah sembuh!! Kalau jatuh yang lain sich…gampang…kalau ada luka, bawa aja ke mantri di Puskesmas, atau Rumah sakit terdekat… selama belum mati,,Insya Allah bakalan tertolong…!!
Tapi…kalau ditinggalin sama orang yang kita sayang…wah….ga ada dokter dan rumah sakit khususnya!!
(kalau pembaca ada yang tau…tolong bagi alamatnya donk…lagi butuh nih…hehehe…)
Ketika terluka karena jatuh yang satu ini,, obat yang paling mujarab adalah orang yang pergi ninggalin kita itu…(itu sich buatku…entah buat pembaca yang lain…)

Ada banyak macam jatuh, penyebab jatuh, dan obat jatuh …
Tapi…ada sebuah kondisi pasca jatuh yang sebenarnya harus dilakukan…
Apalagi kalau bukan “bangun” …
Semua orang harus bangun setelah mengalami kejatuhan… Dalam siklus bisnis pun, setelah jatuh (depresi) pasti akan ada pemulihan (ekspansi).
Jatuh apapun itu, harus ada bangun setelahnya…
Jatuh dari pohon harus bangun untuk mengobati luka (kalau ada luka..kalau ga ada, ya bangun trus pulang ke rumah…hehehe…)
Jatuh dari sepeda saat belajar naik sepeda, harus bangun lagi untuk melanjutkan belajarnya…
Jatuh cinta pun harus ada bangun setelahnya…jangan terbuai terlalu lama,,harus bangun untuk mengejar cinta itu…atau harus bangun untuk melupakan cinta itu…
Jatuh ketika ditinggalakan…harus bangun lagi..bangun untuk menunggunya pulang,,,atau bangun untuk menunggu yang lain datang…
Jatuh dan bangun buatku adalah dua hal yang harusnya tak bisa dipisahkan…setelah jatuh…harus ada bangun…jangan terus-terusan terjerat dalam lubang hitam kejatuhan atau jangan terbuai dalam indahnya angan saat jatuh cinta… Sebab, ada nyata yang terus berlari…dan ada hati yang menunggu untuk diobati…
-akupun kini sedang berusaha bangun
Dari kejatuhan itu…bukan untuk apa-apa…
Hanya mencoba menghibur hati yang lara…
Sebab jiwa tak mungkin kubiarkan terus merana…-